Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Kemajuan
teknologi di era sekarang ini berdampak pada banyak hal. Salah satu dampak
kemajuan teknologi dapat kita rasakan pada dunia pendidikan. Banyak sekali
muncul berbagai macam media-media pembelajaran baru yang kita gunakan untuk
mengoptimalkan proses penyerapan materi dalam proses pembelajaran.
Semua
proses pembelajaran yang ada sekarang tidak lepas dari campur tangan media
sebagai perantara dalam penyampaian informasi atau materi pelajaran kepada
siswa. Media pembelajaran ini pun sangat banyak jenisnya dan juga sangat
beragam kegunaannya.
Sistem
atau pola pendidikan sekarang sangat di pengaruhi oleh kemajuan teknologi yang
berdampak diterapkannya unsur media pembelajaran sebagai perantara atau
penyampai informasi dan materi dalam proses pembelajaran. Dalam penggunaannya
kita perlu memilih dengan tepat media apa yang cocok dan sesuai serta layak
digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini tidak lepas dari berbagai
macam faktor seperti psikologi anak, kesiapan belajar anak, dan penguasaan anak
terhadap media tersebut.
Dalam
studi keguruannya mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar pasti
mendapatkan mata kuliah media pembelajaran sebagai bekal nantinya untuk
mengoptimalkan proses belajar mengajar yang mengkhusus pada siswa di tingkat
sekolah dasar. Dengan mata kuliah ini kita sebagai mahasiswa atau calon guru
dapat mengetahui berbagai macam bentuk media dan kegunaan masing masing media
untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa sekolah dasar. Dan juga dalam perkuliahan
ini mahasiswa atau calaon guru ini di tuntut untuk bisa memilih media yang
tepat dan sesuai bukan hanya dengan perkembangan zaman sekarang ini melainkan
juga dengan psikologi serta kesiapan siswa menerima dan menggunakan media
pembelajaran tersebut.
Sebenarnya
dalam pembelajaran di skolah dasar sangat banyak media pembelajaran yang dapat
digunakan. Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang media
gambar sebagai media pembelajaran di sekolah dasar pada mata pelajaran IPA.
Media gambar itu sendiri merupakan media yang cukup unik dimana ia
menggambarkan apa pemikiran lisan yang ditangkap oleh siswa. Selain itu media
gambar juga merupakan media yang sangat menarik terutama bagi siswa sekolah
dasar karena berisikan berbagai macam gambar yang beradu dengan warna-warna
menarik sehingga menambah minta dalam belajar.
Dalam
makalah ini kita akan mengulas beberapa hal mengenai pengertian, kelemahan dan
kekurangan, cara pembuatan, serta bagaiman penggunaan media gambar ini dalam
proses belajar-mengajar.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
yang diangkat pada makalah ini adalah :
1. Apakah
pengertian atau definisi dari media gambar?
2. Apakah
kelemahan dan kelebihan dari media gambar?
3. Bagaimanakah
penggunaan media gambar pada salah satu materi pembelajaran (IPA) di sekolah
dasar?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini :
1. Untuk
mengetahui pengertian atau definisi dari media gambar.
2. Untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari media gambar.
3. Untuk
mengetahui penggunaan media gambar pada salah satu materi pembelajaran (IPA) di
sekolah dasar.
1.4 Manfaat
Dengan
adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai
pengertian media khususnya media gambar yang sering di pakai dalam
pemebelajaran serta mengenal cara pembuatan media gambar dan kelebihan maupun
kekurang dari media gambar itu sendiri. Dan penulis berharap dengan adanya
makalah ini pembaca dapat memanfaatkannya sebagai referensi dalam penggunaan
media gambar khususnya pada materi pelajaran (IPA) di sekolah dasar.
BAB
II
Pembahasan
2.1. Pengertian
atau Definisi Media Gambar
2.1.1. Pengertian
Media
Kata media berasal dari
bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Sadiman, 2002: 6).
Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir,
menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6).
Sedangkan
menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman, 2002: 6).
Dari
pendapat Gagne dan Brigs kita dapat menyimpulkan bahwa media merupakan alat dan
baha fisik yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan
pembelajaran (proses kegiatan belajar-mengajar) sehingga dapat merangsang siswa
untuk belajar.
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara
harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. namun penegertian media
dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Media merupakan segala
sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk
proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3). Secara etimologi, kata “media”
merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius”
yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat
diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat
mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber
(pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk
dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT,
1977:162).
Ada
beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan oleh
para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat
digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar
kelas) menjadi lebih efektif.
Jadi
dapat disimpulkan dari pengertian beberapa ahli mengenai definisi media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat pikiran, dan
perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting
yaitu sebagai pembawa informasi dan pencegah terjadinya hambatan proses
pembelajaran, sehingga informasi atau pesan dari komunikator dapat sampai
kepada komunikan secara efektif dan efesien. Selain itu, media pembelajaran
merupakan unsur atau komponen sistem pembelajaran maka media pembelajaran
merupakan media integral dari pembelajaran.
2.1.2.
Pengertian Media Gambar
Bentuk
umun dari media gamabar terangkum dalam pengertian dari media grafis. Karena
media gambara merupakan bagian dari pembuatan media grafis. Sebelum kita
nengetahui lebih lanjut mengenai media gambar ada baiknya kita mengetahui lebih
dahulu pengertian dari media grafis.
Menurut
(I Made Tegeh, 2008) media grafis atau graphic material adalah suatu media
visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau
symbol visual yang lain dengan maksud untuk menikthisarkan, menggambarkan, dan
merangkum suatu ide, data kejadian. Batasan tersebut member gambaran bahwa
media grafis merupakan media dua dimensi yang dapat dinikmati dengan
menggunakan indra pengelihatan.
Dari
pengertian media grafis diatas kita dapat mengambil kesim[pulan bahwa memang
benar media gambara merupakan bagian yang utuh dari media grafis tersebut
karena pada dasarnya media gambara merupakan kumpulan dari beberapa titik dan
garis yang memvisualisasikan gambara sebuah benda atau seorang tokoh yang dapat
memperjelas kita dalam memahami benda atau tokoh tersebut.
Menurut (I Made Tegeh, 2008) yang dimaksud media
gambar dilihar dari pandangan media grafis adalah gambar gambar hasil lukisan
tangan, hasil cetakan, dan hasil karya seni fotografi. Penyajian obyek dalam
bentuk gambar dapat disajikan melalui bentuk nyata maupun kreasi khayalan belaka sesuia dengan
bentuk yang pernah dilihat oleh orang yang menggambarnya.
Kemampuan
gambar dapat berbicara banyak dari seribu kata hal ini mempunyai makna bahwa
gambar merupakan suatu ilustrasi yang memberikan pengertian dan penjelasan yang
amat banyak dan lengkap dibandingkan kita hanya membaca dan memebrikan suatu kejelasan pada sebuah
masalah karena sifatnya yang lebih konkrit (nyata). Tujuan penggunaan gambar
dalam pembelajaran adalah : (1) menerjemahkan symbol verbal, (2) mengkonkritkan
dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan. (3) memberikan
ilustrasi suatu buku, dan (4) membangkitkan motivasi belajar dan menghidupkan
suasana kelas.
Dalam
pembelajaran di sekolah dasar media gambar sangat baik di gunakan dan di
terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran karena media
gambar ini cenderung sangat menarik hati siswa sehingga akan muncul motivasi
untuk lebih ingin menegtahui tentang gamabar yang dijelaskan dan gurupun dapat
menyampaikan materi dengan optimal melalui media gamabar tersebut.
2.2. Kelemahan
dan Kelebihan Media Gambar
Walaupun media
gambar merupakan media yang tepat dan baik digunakan dalam pembelajaran di
sekolah dasar namun pasti ada saja kekurangan serta kelebihan yang dimiliki
oleh media gambar tersebut sebagai sebuah karakteristik dari media gamabar itu
sendiri. Dari sumber yang ada, ada beberapa kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki oleh media gambar yaitu :
2.2.1.
Kelebihan Media Gambar :
1.
Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibanding dengan media verbal semata.
2.
Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa,
anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat
mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat
gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau
bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya.
Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
3. Media gambar dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita
lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
4. Dapat memperjelas suatu
masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat
mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
5. Murah harganya, mudah
didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus.
2.2.2.
Kekurangan Media Gambar :
1.
Penghayatan
tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi
indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian
manusia, sehingga materi yang akan dibahas kurang sempurna.
2.
Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
3. Ukuran sangat terbatas untuk
kelompok besar.
2.3. Cara
Penggunaan Media Gambar Dalam Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Gambar dapat dipergunakan,
baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar
yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian
dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media
pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang
memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan
pemanfaatan media gambar dalam data PBM. Dalam
menggunakan media gambar ada berbagai macam hal yang perlu kita perhatikan demi
tercapainya tujuan pembelajaran serta penguasaan materi yang optimal oleh
siswa. Beberapa ahli
menyatakan ada beberapa rambu rambu yang perlu di perhatikan dalam penggunaan
gambar :
1.
Prinsip-Prinsip Pemakaian Media Gambar
Beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain :
·
Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik,
yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti
pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan
minat siswa kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang
ingin dicapainya adalah kemampuan siswa membandingkan kelompok hewan bertulang
belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang
mencolok antara hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang.
·
Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan
pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan
keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan
kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan
pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang
kelas. Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran,
karena maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru
untuk hal-hal yang sama dikemudian hari sehingga gambar tersebut akan
menginspirasinya.
·
Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan
banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung
makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali
mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi
gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa dirongrong
oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan
kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan
Perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi
tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar
hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep
pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar
yang menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain.
·
Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena
gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita,
atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para
siswa mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan
bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru
bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal di
lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket
terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup di daerah pedesaan atau di daerah perkampungan.
·
Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa
akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan,
seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan
visual dalam hal ini sangat diperlukan bagi para siswa dalam membaca
gambar-gambar itu.
·
Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar
baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar
datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa.
Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru,
dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.
2. Memilih Gambar yang Baik Dalam Pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang
baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan antara lain:
·
Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya,
seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini
akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.
·
Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan
tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.
Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.
·
Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan yang
tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
·
Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Siswa
akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
·
Fotografi. Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai
fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu
terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi
pengajaran.
·
Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai
gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dicapai.
Kriteria-kriteria memilih
gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai
apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar
yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam
mengajar.
3. Menggunakan Gambar Dalam Kelas
Penggunaan gambar
secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar,
detai, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk
pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan
tetapi gambar juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan
dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu
dan dihubungkan dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan
untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman
dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan
cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar
yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas
dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang
digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua
peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display
gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik,
memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan
siswa.
4. Mengajar Siswa Membaca Ganbar
Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mengajar siswa membaca gambar:
·
Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya
pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna,
barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji kriteria tersendiri tentang
kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna
perlu dilakukan guru terhadap para siswa.
·
Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor
ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia dengan
gereja, dan sebagainya.
·
Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu
obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara puncak
gunung latar belakangnya.
·
Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang
diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat sebuah
simbol-simbol gerakan.
·
Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam gambar
temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang menunjukkan musim salju
dan gambar orang-orang yang berada dalam keadaan membuka pakaian. Maka dapat
dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas.
Itulah tadi beberapa hal yang harus diperhatikan dan digunakan
dalam menggunakan media gambar terutama dalam proses belajar mengajar dan
jangan lupa kembali akan tujuan dari media yaitu sebagai sarana atau alat untuk
memudahkan siswa mengerti dan memahami materi dalam proses belajar mengajar.
Untuk menggunakannnya kita pertama harus mengambil contoh dulu materi dan kelas
apa yang kita akan terapkan media gambar ini. Untuk itu kita perlu sebuah RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dimana RPP ini yang nantinya akan menuntun
kita menggunkan media yang sudah di persiapkan dan juga perlu diingat bahwa
sebelum menerapkan media tersebut kita harus mempersiapkannya dengan cara
melihat kesiapan siswa akan penerimaan media yang bersangkutan ataupun melihat
kemampuan siswa dalam membaca media yang digunakan. Jadi untuk menerapkannya
kita harus memililih media yang sesuai dengan psikologi siswa dan karakteristik
siswa yang bersangkutan. Jangan sampai media pembelajaran ini terutama media
gambar bukannya menjadi medium atau perantara yang baik malah menjadi suatu
penghambat dalam kegiatan belajar mengajar siwa dalam menerima materi pelajaran
sehingga penyerapan materi pelajaran pada siswa menjadi kurang maksimal.
Untuk mengambil contoh penerapan media pembelajaran kita harus
memilih RPP sebagai penuntun penggunaan media pembelajaran tersebut.
Perhatikan
RPP di bawah ini!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I.
Identitas Mata Pelajaran
1.
Satuan Pendidikan : SD N 2 Batuagung
2.
Kelas :
V
3.
Semester :
I
4.
Program :
-
5.
Mata Pelajaran : Sains
6.
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
II.
Standar Kompetensi
1.
Mengidentifikasi
fungsi organ tubuh manusia dan hewan
III.
Kompetensi Dasar
1.1
Mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan manusia
IV.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1.
Mengidentifikasi
organ pernapasan pada manusia.
1.1.2.
Menyebutkan
fungsi organ pernapasan manusia.
V.
Tujuan Pembelajaran
1.
Melalui
pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi organ pernapasan manusia.
2.
Melalui
demonstrasi siswa dapat menyebutkan fungsi organ pernapasan manusia pada gambar.
VI.
Materi Ajar
Alat-alat pernapasan manusia.
Mengidentifikasi
organ pernafasan pada manusia yang terdiri dari hidung, tenggorokan (trakea),
cabang tenggorokan (bronkus), paru-paru.
Fungsi
organ pernafasan pada manusia
1.
Hidung
merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan.
2.
Tenggorokan
merupakan saluran untuk menyalurkan udara dari hidung ke paru-paru.
3.
Paru-paru
merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
VII. Alokasi
Waktu : 2 x 35 menit
VIII. Metode
Pembelajaran
Ceramah, pengamatan, demonstrasi, tanya jawab
IX.
Kegiatan Pembelajaran
Tahap
|
Uraian Kerja
|
Pendahuluan
|
1.
Mengucapkan salam.
2.
Mengabsen.
3.
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
4.
Menjelaskan tujuan pembelajaran.
5.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari.
6.
Apersepsi.
- Pelajaran
dimulai dengan guru menugaskan siswa untuk menutup hidung dan mulutnya
beberapa saat sampai siswa tidak tahan dan membukanya.
- Guru
menanyakan kepada siswa :
·
Mengapa kalian tidak tahan
menutup hidung dan mulut untuk waktu yang lama? (tidak dapat bernapas)
·
Kita menghirup napas melalui apa? (hidung)
·
Dengan demikian hidung termasuk apa? (alat pernapasan
manusia)
- Guru
menginformasikan kepada siswa bahwa topik yang dipelajari adalah ALAT-ALAT
PERNAPASAN MANUSIA
-
Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah
Apa saja alat-alat pernapasan
manusia?
- Siswa membuat hipotesa
|
Kegiatan Inti
|
1. Eksplorasi
- Guru
menugaskan tiap-tiap kelompok mengamati gambar alat pernapasan manusia dan
diminta menjawab beberapa pertanyaan berikut.
a.
mengidentifikasi organ pernapasan manusia.
b.
menyebutkan fungsi organ pernapasan manusia pada gambar.
2. Elaborasi
-
Siswa bekerja dalam kelompok
-
Selama diskusi guru mengadakan penilaian proses.
3. Konfirmasi
-
Siswa menyampaikan hasil tugas yang diberikan.
-
Siswa bersama guru membahas hasil tugas yang telah dikerjakan.
-
Hasil karya siswa diberikan penguatan baik secara lisan maupun tulisan.
-
Siswa melakukan pengecekan terhadap hasil kerjanya berdasarkan acuan yang
diberikan oleh guru.
-
Siswa diberikan bimbingan apabila
mengalami kesulitan menjawab.
-
Siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif, diberikan motivasi.
-
Guru mempertegas materi yang sudah diberikan.
|
Penutup
|
1.
Siswa merangkum pelajaran di bawah bimbingan guru.
−
organ pernafasan pada manusia yang terdiri dari hidung, tenggorokan
(trakea), cabang tenggorokan (bronkus), paru-paru.
−
Fungsi organ pernafasan pada manusia
a.
Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan.
b.
Tenggorokan merupakan saluran untuk menyalurkan udara dari hidung ke
paru-paru.
c.
Paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.
2. Evaluasi
3. Guru
memberikan tugas di rumah kepada siswa untuk melakukan percobaan tentang
hasil pernapasan, dengan petunjuk.
a. Hembuskan
udara pernapasan ke arah permukaan cermin beberapa kali.
b. Rabalah
permukaan cermin.
c.
Catat yang dirasakan pada saat
meraba cermin.
|
X.
Penilaian
Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Instumen
a. Lembar pengamatan
b. Essay
Lembar Pengamatan
Nama
Kelompok
|
Nama
Siswa
|
Aspek
yang dinilai
|
Jumlah
skor
|
||||||||||||||
Keaktifan dlm
klp
|
Kerjasama dlm
klp
|
Hasil diskusi
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Soal Tes
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Sebutkan
alat-alat pernapasan manusia!
2.
Sebutkanlah fungsi organ pernapasan manusia!
Penugasan
Terstruktur (PT)
Pekerjaan Rumah
1.
Apakah yang dimaksud dengan Alveolus?
2.
Mengapa bernapas melalui hidung lebih
baik daripada melalui mulut?
Kunci
Jawaban
1.
organ
pernafasan pada manusia yang terdiri dari hidung, tenggorokan (trakea), cabang
tenggorokan (bronkus), paru-paru.
2.
Fungsi
organ pernafasan pada manusia
a.
Hidung
merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan.
b.
Tenggorokan
merupakan saluran untuk menyalurkan udara dari hidung ke paru-paru.
c.
Paru-paru
merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Penskoran
1.
Setiap
jawaban benar soal 1 sampai dengan 2 mendapat skor 5, jawaban salah skor 0.
Skor
Perolehan
N = x 100
10
XI.
Sumber Belajar
- Buku
IPA Kls V
- Gambar
alat-alat pernapasan manusia
- Potongan
gambar alat pernapasan manusia
Mengetahui, Batuagung,
1
Agustus 2011
Kepala SD N 2 Batuagung Guru
Kelas/Mata
Pelajaran
Ida Ayu Ari Widyawati,
S.Pd. Ni Luh
Artini, S.Pd.
NIP. 19630921 198304 2 004 NIP. 19621231
198304 2 056
Jika kita perhatikan RPP diatas maka kita bias membayangkan siswa
akan susah mengerti apa yang dimaksud dengan bagian bagian hidung, tenggorokan,
maupun paru-paru. Oleh sebab itu dalam pembelajaran kali kita memerlukan media pembelajaran
berupa gambar yang dapat mengilustrasikan apa yang disampaikan oleh guru.
Dalam kegiatan pemebelajaran diatas kita memerlukan media gambar
yang sesuai:
1. Gambar Hidung
2. Gambar Tenggorokan
3. Gambar Paru-paru
Dalam menyampaikan materi mengenai organ atau alat pernafasan
manusia guru dapat sekaligus memperlihatkan media gambar yang berkaitan dengan
materi sebagai suatu bentuk konkrit dari apa yang dijelaskan dan guru juga
dapat menambahkan warna serta motif motif menarik bagi siswa agar siswa lebih
antuas serta termotivasi untuk mengetahui hal hal penting yang harus di kuasai
dalam materi tersebut terlebih lagi akan memotivasi siswa untuk belejar lebih
giat lagi.
Jadi kesimpulannya dalam penggunaan media gambar kita harus
memperhatikan beberapa hal :
1.
Mengetahui kriteria serta
prinsip media yang digunakan
2.
Melakukan persiapan dalam
menggunakan media
3.
Memilih media yang sesuai
4.
Tingkat kesesuaian anak
membaca membaca dan menggunakan media
5.
Persiapan rencana pembelajaran
untuk menuntun penggunaan media
6.
Cara menggunakan media yang
menarik hati dan minat siswa dan menambahkan berbagai macam warna serta motif
yang menarik bagi siswa
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Media
gambar merupakan salah satu bentuk atau bagian dari media grafis yang
memberikan gambaran nyata mengenai keadaan suatu benda. Media gambar sebagai
perantara dalam proses pembelajaran menggambarkan atau memfisualisasikan materi
ajar yang bertujuan untuk memudahkan siswa mengerti dan memhami secara optimal
mengenai materi atau bahan ajar yang di berikan guru pada siswa.
Dalam
setiap hal memang tidak ada yang sempurna secara penuh dalam artian media
gambarpun mempunyai beberapa kekurangan. Namun kekurangan tersebut telah tertutupin
oleh kelebihannya yang sangat banyak apalagi dalam proses pembuatannya media
gambar tidak membutuhkan banyak biaya.
Dalam penggunaannya
dalam proses pembelajaran, untuk mendapatkan hasil yang optimal kita harus
mengetahui mengenai beberapa hal yang merupakan prinsip-prinsip dari media
gambar tersebut. Dan yang terpenting dalam menggunakan media gambar kita harus
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mengetahui
kriteria serta prinsip media yang digunakan, (2) Melakukan persiapan dalam menggunakan
media, (3) Memilih media yang sesuai, (4) Tingkat kesesuaian anak membaca
membaca dan menggunakan media, (5) Persiapan rencana pembelajaran untuk
menuntun penggunaan media, (6) Cara menggunakan media yang menarik hati dan
minat siswa dan menambahkan berbagai macam warna serta motif yang menarik bagi
siswa.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah
ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang definisi, kelemahan dan
kekurangan, serta penggunaan media gambar dalam mata pelajaran di sekolah
dasar. Dan juga dapat di jadikan referensi atau pedoman dalam memecahkan
masalah masalah yang berkaitan dengan media gambar. Untuk kekurangan dalam
makalah ini penulis mohan maaf yang sebesar-besarnya dan penulispun siap
menerima revisi dari pembaca.
4 komentar:
bAGUS BANGET KALO BISA DITAMBAH REFERENSINYA YA BUK
iya.. akan lebih valid kalo ditambah referensi ya. terima kasih sebelumnya, bagus.
Makasih ya jasa multimediaaaa...
www.celotehpraja.com
Posting Komentar